Obat bahan alam adalah bahan obat atau obat jadi yang bahan bakunya berasal dari bahan alam seperti tumbuhan, hewan, atau mineral. Termasuk didalamnya jamu, obat tradisional dan fitofarmaka.
Bahan alam Indonesia yang terdiri atas biota darat dan biota laut yang pernah diteliti belum begitu banyak. Data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyebutkan jumlah tumbuhan yang digunakan di dalam obat tradisional tidak kurang dari seribu jenis. Penelitian obat bahan alam dilakukan oleh pakar farmasi, kimia, farmakologi, biologi dan pertanian, dilakukan di universitas, institut, intansi penelitian maupun industri obat tradisional. Dalam hal ini, para pakar farmasi haruslah berada di barisan paling depan dan menjadi acuan bagi pakar lain, karena pakar farmasi kecuali memang ahli di bidang obat, juga menguasai kimia dan biologi bahan alam.
Namun dewasa ini harus diwaspadai perkembangan penggunaaan bahan alam yang berasal dari luar negeri, yang tidak saja jauh lebih banyak jenisnya, tetapi juga telah diolah dan dikembangkan dengan teknologi tinggi, sehingga lebih menarik dan memiliki khasiat yang lebih baik. Produk yang mengandung Echinacea, Ginko biloba, Saw palmetto, Black cohosh, Gingseng, dan St. John’s Wort adalah contoh produk laris dari Jepang, Eropa, Amerika dan Kanada yang membanjiri Indonesia dengan label produk hebal dan terdaftar di Indonesia sebagai makanan dan minuman. Fakultas Farmasi Universitas Indonesia yang menghimpun 45 sarjana farmasi dengan keahlian tumbuhan obat, farmakologi, farmasetik, kimia farmasi, biokimia, mikrobiologi, serta 284 orang mahasiswa program sarjana dan pascasarjana, ditunjang pula dengan fasilitas laboratorium pendidikan dan penelitian yang dapat disumbangkan untuk pengembangan obat bahan alam secara berkesinambungan, mendalam dan terpadu sehingga dapat menghasilkan produk penelitian yang dapat disumbangkan untuk pengembangan obat bahan alam Indonesia sampai menjadi obat yang dapat digunakan dalam sistem pengobatan formal.
Penelitian obat bahan alam secara berkesinambungan, mendalam dan terpadu ini dapat dilakukan di dalam wadah Pusat Studi Obat Bahan Alam (PS-OBA) di dalam organisasi Fakultas Farmasi.
Kepala : Prof. Dr. Berna Elya, M.Si., Apt.
Sekretaris : Tri Wahyuni, M.Biomed., Apt.
Bendahara : Riselly, M.Farm., Apt.
Visi
Bahan alam Indonesia menjadi bahan obat dan obat jadi yang digunakan di dalam sistem pengobatan formal serta dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Misi
Melakukan penelitian yang terarah, terpadu, dan terkoordinasi secara berkesinambungan bahan alam Indonesia yang memiliki potensi sebagai obat.
Tujuan
Hasil kerja sama antara lain: Biomarker (BPPOM), Bloodcare (PT. Darya Varia), Nature Fiber (PT. Deltomed), Diapet NR (PT. SOHO), Pacekap (PT. Jamu Puspo Internusa), Prodeen (PT. Jamu Puspo Internusa), PT. Bintang Toedjoe, PT. Kalbe Farma, dan lain-lain.
Daftar sarana pendukung yang ada antara lain: Laboratorium Farmakognosi, Laboratorium Fitokimia, Laboratorium Farmakologi, Laboratorium Kimia Farmasi, Laboratorium Farmasetika, Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Biokimia, Kebun Percobaan, dan lain-lain.
Pusat Studi Obat Bahan Alam (PS-OBA)
Center for Natural Product Medicine Studies
Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Depok 16424
Telp. : 021-78849163, 021-7270031- 202, 021-7863433
Email : psoba@farmasi.ui.ac.id; berna.elya@farmasi.ui.ac.id
Alamat : Gedung Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424
Pelayanan : Hari Senin – Jumat Pukul 08.00 s/d 16.00 WIB
Fax : 021-7863433, 021-78849004 (PPMOMK)
Website : https://ventura.farmasi.ui.ac.id/
https://farmasi.ui.ac.id/